LAPORAN
PRAKTIKUM PERBENGKELAN PERTANIAN
PENGENALAN
ALAT PERBENGKELAN
Oleh
:
KELOMPOK
1
Agung
Riski Widodo (05021281320009)
Desi
Wijayanti (05021281320007)
Khairunnisyah (05021381320026)
Nurhashifah
Agriani (05021181320012)
Peli
Dorry (05021181320008)
Satria
Aditama (05021281320022)
Yanti
Marlia (05021181320034)
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS
SRIWIJAYA
INDRALAYA
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini kebutuhan manusia atas bahan pangan semakin
meningkat berbanding lurus dengan pertumbuhan penduduk dunia yang semakin
banyak. Alat-alat konvensional dalam bidang pertanian kurang dapat memadai
untuk selalu meningkatkan produksi bahan pangan tersebut. Maka dibutuhkanlah
teknologi yang lebih maju dan modern. Dalam perancangan alat atau mesin yang
lebih modern dibutuhkan lah tempat serta alat yang layak dan tepat untuk
merancang hingga membuat alat seutuhnya. Oleh sebab itu maka pengenalan tentang
perbengkelan dalam bidang pertanian menjadi cukup penting. Disanalah dapat
dipelajari tentang seluruh jenis dan fungsi alat serta mesin penunjang
perbengkelan pertanian.
setiap alat dan mesin memiliki karakteristik berbeda serta
dapat mengancam keselamatan pengguna atau operator selama pengerjaan. Dengan
mengetahui jenis dan fungsi alat serta mesin dapat mengurangi resiko
kecelakaan. Di dunia industry modern biasanya dibuat sistem keselamatan kerja
dengan membuat aturan-aturan atau tata cara pengoperasian alat serta mesin
perbengkelan. Dengan begitu sangat pentingnya cara pengoperasian dan sistem
keselamatan kerja maka dilaksanakanlah praktikum “Pengenalan Bengkel dan
Keselamatan Kerja”. Perkakas bengkel hampir
selalu tersedia pada setiap satuan kehidupan. Bahkan di rumah tangga biasapun
kebanyakan akan ditemukan peralatan bengkel minimal, yang digunakan untuk
perawatan dan perbaikan barang- barang keperluan rumah tangga. Juga di
kantor-kantor, banyak pekerjaan perawatan kecil yang lebih efisien jika
dilakukan sendiri oleh karyawan kantor tersebut. Pekerjaan perbengkelan selalu
dibutuhkan oleh setiap unit kehidupan.
Pada usaha tani dengan skala yang lebih besar, pentingnya
bengkel semakin nyata. Alat dimiliki suatu perusahaan pertanian adalah untuk dapat
digunakan dengan semestinya, sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Jika
alat mengalami kerusakan maka jadwal kerja akan terganggu, yang pada giliran
selanjutnya akan merugikan secara ekonomi.
Dalam bengkel manapun perlu pengelompokan alat perbengkelan
untuk mempermudah pada saat akan digunakan sehingga perlu didata dan
dikelompokan sesuai dengan fungsi sehingga tidak mempersulit pekerja pada saat
akan digunakan dan juga akan mengefisienkan waktu kerja. Berdasarkan pertimbangan diatas maka dilakukanlah
praktikum Pengenalan Alat dan Investarisasi Bengkel pertanian .agar dapat
mengetahui alat-alat perbengkelan serta bagaimana keselamatan kerja dalam
bengkel.
Pada
suatu perusahaan yang banyak menggunakan mesin, adanya bengkel adalah hal yang
penting. Mesin-mesin perlu di rawat secara berkala, sehingga membutuhkan
perkakas perawatan. Mesin-mesin juga mengalami kerusakan dalam pemakaiannya,
sehingga diperlukan perbaikan. Jika mesin tidak dirawat dengan semestinya, maka
umur pemakaian akan berkurang.
1.2
Tujuan
Tujuan dilaksanakan praktikum kali ini adalah untuk
memperkenalkan kepada mahasiswa macam-macam alat yang digunakan dalam kegiatan
perbengkelan pertanian.
BAB 11
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian bengkel
secara umum tempat (bangunan atau ruangan) untuk perawatan / pemeliharaan,
perbaikan, modifikasi alat dan mesin (alsin), tempat pembuatan bagian mesin dan
perakitan alsin. Sedangkan Bengkel pertanian merupakan tempat untuk melakukan
pembuatan, perbaikan, penyimpanan dan perawatan berbagai alat mesin pertanian.
Di dalam bengkel harus terdapat alat-alat dan bahan-bahan yang menunjang
kegiatan-kegiatan yang dilakukan di bengkel tersebut. Dan setiap pihak yang
bersangkutan dengan kegiatan ini harus memahami masalah keselamatan dan
kesehatan kerja. (Indaru, 2004)
Bengkel adalah tempat di mana seorang mekanik melakukan
pekerjaan melayani jasa perbaikan dan perawatan mesin-mesin mekanik lainnya. Pengertian bengkel secara umum tempat
(bangunan atau ruangan) untuk perawatan / pemeliharaan, perbaikan, modifikasi
alat dan mesin (alsin), tempat pembuatan bagian mesin dan perakitan alsin.
Sedangkan Bengkel pertanian merupakan tempat untuk melakukan pembuatan,
perbaikan, penyimpanan dan perawatan berbagai alat mesin pertanian. (Meli,
2000)
Pada suatu usaha tani,
seberapapun ukuran usaha taninya, pastilah digunakan alsin pertanian. Untuk
usaha tani yang paling sederhana misalnya, dengan alat yang dipakai adalah
cangkul dan sabit, setidaknya akan diperlukan perkakas pengasah semisal batu
gerinda atau kikir. Untuk usaha tani yang ukurannya lebih besar, dengan alsin
yang lebih beragam dan lebih rumit, tentulah diperlukan perkakas yang lebih
banyak. Jika alsin yang dimiliki perusahaan tidak terlalu banyak, biasanya
lebih efisien dan ekonomis untuk menggantungkan perbaikan pada perusahaan
bengkel komersial. Namun jika pemilikan alsin jumlahnya banyak, biasanya
pemilikan bengkel sendiri lebih
efisien dan ekonomis (Depo, 2010).
Menurut Mizan (2004), bengkel
memiliki 2 pengertian, yaitu secara luas dan secara sempit. Dalam artian luas
bengkel pertanian memiliki fungsi :
a.
Sebagai
tempat untuk mengembangkan daya cipta manusia sehingga dapat terwujud hasil
karya yang berguna bagi kehidupan manusia. Dalam kegiatan ini dapat berupa
tindakan perancangan atau modifikasi dari suatu hasil rancangan berupa alsintan
yang disesuaikan dengan kondisi setempat .
b.
Sebagai
tempat untuk pengujian alsintan yang akan diterapkan di suatu daerah.
c.
Sebagai
tempat pendidikan dan latihan bagi operator, teknisi, masinis dalam bidang
pertanian.
Menurut Koneng (1987), berdasarkan fungsinya bengkel dibagi
kedalam:
1. Bengkel Kecil dan Sederhana (Small
Scale)
Jenis bengkel ini biasanya hanya digunakan
untuk melakukan perawatan pada mesin pertanian dan peralatan yang sederhana.
2. Bengkel
Menengah (Medium Scale)
Jenis
bengkel ini, selain sebagai tempat perawatan mesin dan alat, biasanya
digunakan untuk lapangan atau field-workshop yaitu sebagai pusat
perawatan bagi distributor alat mesin pertanian untuk mendukung pelayanan
penjualan.
3. Bengkel Ukuran Besar (Large Scale)
Jenis bengkel ini bersifat tetap atau permanen yaitu
memiliki fasilitas-fasilitas seperti yang ada pada pabrik produksi skala besar.
Fungsi dari bengkel ini sebagai base-workshop dengan ukuran yang lebih
besar daripada bengkel medium scale, untuk menangani pekerjaan bongkaran atau
bongkar pasang, memperbaiki dan mengganti suku cadang, untuk membuat beberapa
bagian mesin dan alat pertanian yang rusak.
Perbengkelan pertanian sangat membutuhkan pengelompokan alat
kerja, hal ini dilakukukan untuk mendukung semua proses kegiatan secara
optimum. Pengelompokan alat didasarkan pada fungsi dari alat tersebut sehingga
para pekerja bengkel tidak menggunakan alat diluar fungsi dari alat yang
digunakan (Daniel, dkk, 2012).
Didalam begkel kita pasti menggunakan peralatan untuk
membantu pekerjaan kita. Berikut ini adalah peralatan perbengkelan yang biasa
ada didalam ruang perbengkelan.
1.1 Mesin
Gerinda
Mesin gerinda merupakan
proses menghaluskan permukaan yang digunakan padatahap finishing dengan daerah
toleransi yang sangat kecil sehingga mesin ini harus memiliki konstruksi yang
sangat kokoh. Mesin ini biasanya digunakan untuk menghalus kan dan juga dapat
memotong. Jenis- Jenis Gerinda sendiri ada dua macam yaitu sebagai
berikut.
1.1.1
Gerinda Tangan
Mesin gerinda tangan
merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja. Awalnya mesin
gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa logam yang keras seperti besi
dan stainless steel. Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja
seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja
seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan
pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas,
dan lain-lain.
Mesin Gerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan
sekitar 11000 - 15000 rpm. Dengan kecepatan tersebut batu grinda, yang
merupakan komposisi aluminium oksida dengan kekasaran serta kekerasan yang
sesuai, dapat menggerus permukaan logam sehingga menghasilkan bentuk yang
diinginkan. Dengan kecepatan tersebut juga, mesin gerinda juga dapat digunakan
untuk memotong benda logam dengan menggunakan batu grinda yang dikhususkan
untuk memotong. Untuk mengetahui komposisi kandungan batu gerinda yang sesuai
untuk benda kerjanya dapat dilihat pada artikel spesifikasi batu gerinda.
Pada umumnya mesin
gerinda tangan digunakan untuk menggerinda atau memotong logam, tetapi dengan
menggunakan batu atau mata yang sesuai kita juga dapat menggunakan mesin
gerinda pada benda kerja lain seperti kayu, beton, keramik, genteng, bata, batu
alam, kaca, dan lain-lain. Tetapi sebelum menggunakan mesin gerinda tangan
untuk benda kerja yang bukan logam, perlu juga dipastikan agar kita
menggunakannya secara benar, karena penggunaan mesin gerinda tangan untuk benda
kerja bukan logam umumnya memiliki resiko yang lebih besar. Untuk itu kita
perlu menggunakan peralatan keselamatan kerja seperti pelindung mata, pelindung
hidung (masker), sarung tangan, dan juga perlu menggunakan handle tangan yang
biasanya disediakan oleh mesin gerinda. Tidak semua mesin gerinda tangan
menyediakan handle tangan, karena mesin yang tidak menyediakan handle tangan
biasanya tidak disarankan untuk digunakan pada benda kerja non-logam.
1.1.2
Gerinda Duduk
Fungsi
utama gerinda duduk adalah untuk mengasah mata bor, tetapi dapat juga digunakan
untuk mengasah pisau lainnya, seperti mengasah pisau dapur, golok, kampak,
arit, mata bajak, dan perkakas pisau lainnya. Selain untuk mengasah, gerinda
duduk dapat juga untuk membentuk atau membuat perkakas baru, seperti membuat
pisau khusus untuk meraut bambu, membuat sukucadang mesin jahit, membuat obeng,
atau alat bantu lainnya untuk reparasi turbin dan mesin lainnya.
Bagian badan mesin yang biasanya terbuat dari besi tuang
yang memiliki sifat sehagai peredam getaran yang baik. fungsinya adalah untuk
menopang meja kerja dan menopang kepala rumah spindel.
Bagian poros spindel merupakan bagian yang kritis karena
harus berputar dengan kecepatan tinggi juga dibebani gaya pemotongan pada batu
gerindanya dalam berbagal arah. Bagian meja juga merupakan bagian yang dapat
mempengaruhi basil kerja proses gerinda karena diatas meja inilah Benda kerja
dilelakkan melalui suatu ragum ataupun magnetic chuck yang dikencanukan pada
meja ini.
1.2 Mesin
Bor
Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat
pemotong yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut
(pengerjaan pelubangan). Sedangkan Pengeboran adalah operasi menghasilkan
lubang berbentuk bulat dalam lembaran-kerja dengan menggunakan pemotong
berputar yang disebut BOR.
Mesin bor mempunyai fungsi sebagai berikut:
Mesin bor mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Pembuatan Lubang Mengumpan mata bor
pada suatu benda kerja untuk membuat lubang.
2. Pembesaran Lubang. Mengumpan mata
bor pada benda kerja yang telah memiliki lubang sebelumnya guna untuk
memperbesar diameter lubang pada benda kerja.
Gambar Pembesaran Lubang
Bor
memilikki dua jenis yaitu sebagai berikut.
1.2.1
Mesin
bor duduk
Perkakas bor duduk merupakan
salah satu perkakas terpenting dalam perbengkelan yang berfungsi untuk membuat
lubang. Peran utama dari perkakas bor ini adalah menggenggam mata bor,
memutarnya, mengikis dengan puntiran dari mata bor untuk menghasilkan lubang
pada benda kerja. Perkakas ini ada banyak jenisnya mulai dari bor tangan, bor
duduk, dan bor radial, bor dengan spindel lebih dari satu mulple spindle head
machines, dll.
Prinsip kerja alat atau
perkakas bor duduk ini adalah memutar mata bor yang memiliki alur puntir
(twist) yang digenggam oleh cak (Chuck) yang terpasang pada poros spindel yang
dapat digerakkan naik atau turun untuk mengupankan mata bor ke bahan yang akan
dibuat lubang. Dengan menggunakan daya motor listrik dan ditransmisikan dengan
menggunakan hubungan puli dan sabuk, maka daya dapat diteruskan kecak yang
menggengam mata bor. Mata bor yang berputar dan ditekan ke bawah dengan
menggunakan tuas tekannya, maka bahan atau objek yang berada di bawah mata bor
terlubangi.
Untuk memenuhi prinsip
kerja di atas, perkakas bor duduk ini membutuhkan
persyaratan agar dapat dioperasikan secara maksimal , yakni : Perkakas bor duduk ini harus dipasang pada rangka atau meja kerja untuk mendudukkannya, sehingga memiliki posisi yang sesuai dengan kondisi tubuh operatornya untuk memperoleh prestasi kerja secara optimal. Perkakas bor demikian dikenal pula sebagai tipe tekan, karena kerja pengumpanan putaran mata bor ke permukaan benda kerja dilakukan dengan menggunakan tuas penekan yang diatur intensitas penekanannya berdasarkan perasaan operatornya. Kunci pengencang merupakan alat untuk mengencangkan atau mengendorkan genggaman mata bor pada cak (chuck) nya.
persyaratan agar dapat dioperasikan secara maksimal , yakni : Perkakas bor duduk ini harus dipasang pada rangka atau meja kerja untuk mendudukkannya, sehingga memiliki posisi yang sesuai dengan kondisi tubuh operatornya untuk memperoleh prestasi kerja secara optimal. Perkakas bor demikian dikenal pula sebagai tipe tekan, karena kerja pengumpanan putaran mata bor ke permukaan benda kerja dilakukan dengan menggunakan tuas penekan yang diatur intensitas penekanannya berdasarkan perasaan operatornya. Kunci pengencang merupakan alat untuk mengencangkan atau mengendorkan genggaman mata bor pada cak (chuck) nya.
Kelengkapan standar
dari perkakas bor duduk ini antara lain :
1. Meja
(table) untuk mendudukkan perkakas bor sehingga memudah-kan
pengoperasiannya.
pengoperasiannya.
2. Kunci
pengencang dan pengendor cak (chuck) atau penjepit mata bor
yang terpasang pada spindle
yang terpasang pada spindle
3. Ragum,
sebagai alat pencepit atau pemegang benda kerja agar tidak ikut
berputar
berputar
Gambar 1 ;
Mesin Bor Duduk
1.3 Mesin bor tangan
Gambar 2 ;
Mesin Bor Pistol
Mesin bor tangan adalah mesin bor yang pengoperasiannya dengan menggunakan tangan dan bentuknya mirip pistol. Mesin bor tangan biasanya digunakan untuk melubangi kayu, tembokmaupun pelat logam. Khusus Mesin bor ini selain digunakan untuk membuat lubang juga bisa digunakan untuk mengencangkan baut maupun melepas baut karena dilengkapi 2 putaran yaitu kanan dan kiri. Mesin bor ini tersedia dalam berbagai ukuran, bentuk, kapasitas dan juga fungsinya masing-masing.
1. Mata bor adalah alat yang paling
ideal untuk membuat lubang yang rapih dan presisi. Bisa digunakan pada bahan
kayu, plastik ataupun logam. Banyak jenis dan ukuran lubang yang bisa dibuat
dengan menggunakan bor, akan tetapi dengan mempertimbangkan ukuran lubang dan
jenis bahan kita perlu menggunakan mata bor yang tepat. Jenis mata bor :
a. Twist Bits
Jenis mata
bor yang paling banyak digunakan dan cukup universal fungsinya. Bisa digunakan
menggunakan mesin bor tangan atau mesin bor duduk baik secara horisontal maupun
vertikal. Mata bor ini bisa untuk membuat lubang pada bahan kayu, plastik atau
logam. Biasanya tersedia dalam ukuran ∅ 4 - 12 mm. Lebih baik buat sebuah
titik pusat menggunakan paku atau sekrup untuk arahan mata bor ini ketika anda
menggunakan mesin bor tangan.
Gambar
Twist Bist
b. Masonry Bits
Dirancang
untuk membuat lubang pada tembok, beton atau batu. Digunakan dengan mesin bor
pada setelan martil (gerakan bir bergetar seperti ketukan martil) dan pada
ujung mata bor terdapat logam keras sebagai pemotong. Biasanya tersedia dalam ∅ 4-15mm dan mata bor lebih panjang
daripada twist bits (300 - 400mm).
Gambar
Masonry Bits
c. Spur Bits
Dikenal
sebagai mata bor kayu dengan ujung mata bor runcing pada bagian tengahnya dan
pisau pengiris pada bagian kelilingnya. Ujung runcing di tengah berfungsi untuk
menjaga agar mata bor tetap lurus sehingga lubang yang dihasilkan presisi dan
dengan ∅ yang sama. Ukuran ∅ yang tersedia sekitar 6-15mm.
Gambar
Spur Bits
d. Countesink Bits
Mata
bor ini bersudut 90° pada ujungnya dan berfungsi untuk membuat lubang 45°
terhadap permukaan kayu. Biasanya dipakai pada saat membuat lubang untuk kepala
sekrup agar permukaan sama rata dengan kayu. Mata bor ini bisa berdiri sendiri
dan ada juga yang terpasang langsung dengan mata bor utama untuk membuat lubang
sekrup.
Gambar
Countesink Bits
e. Foster Bit
Yaitu mata bor yang berfungsi untuk
membuat lubang engsel sendok. Paling baik apabila dioperasikan dengan mesin bor
duduk yang lebih stabil. Karena apabila menggunakan mesin bor tangan akan sulit
untuk mengendalikan kestabilan posisi mata bor dan lubang yang dihasilkan
kurang berkualitas. Diameter yang tersedia mengikuti standar diameter engsel
sendok, dari 15, atau 35 mm.
Gambar
mata bor foster bit
f. Hole Saw Bits
Lebih tepat mungkin kita sebut gergaji lubang karena bentuk mata bornya yang seperti gergaji dengan diameter yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Berdiameter antara 25 - 60mm.
Berdasarkan pekerjaan yang dilakukan, maka mesin bor dapat
berfungsi untuk membuat lobang silindris dan bertingkat, membesarkan lobang,
memcemper lobang dan mengetap. Pekerjaan yang banyak menuntut ketelitian yang
tinggi pada pengeboran adalah pada saat menempatkan mata bor pada posisi yang
tepat di titik senter.
Kecepatan potong ditentukan dalam satuan panjang yang
dihitung berdasarkan putaran mesin per menit. Atau secara defenitif dapat
dikatakan bahwa kecepatan potong adalah panjangnya bram yang terpotong per
satuan waktu.
Setiap jenis logam mempunyai harga kecepatan potong tertentu
dan berbeda-beda. Dalam pengeboran putaran mesin perlu disesuaikan dengan
kecepatan potong logam. Bila kecepatan potongnya tidak tepat, mata bor cepat
panas dan akibatnya mata bor cepat tumpul atau bisa patah.
Kecepatan potong ditentukan oleh:
1. Jenis bahan yang akan dibor.
2. Jenis bahan mata bor.
3. Kualitas lobang yang diinginkan.
4. Efesiensi pendinginan.
5. Cara/teknik pengeboran.
6. Kapasitas mesin bor
Sebuah mesin dalam menjaga performa kinerjanya juga
membutuhkan perawatan yang intensif pada setiap komponen mesinnya. Hal ini juga
diperlukan untuk mesin bor. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan yaitu pelumasan
secara rutin untuk menghilangkan panas dan gesekan. Mesin harus dibersihkan
setelah digunakan. Chips harus dibersihkan menggunakan kuas. T-slots, grooves,
spindles sleeves, belts, and pulley harus dibersihkan. Mesin diolesi dengan
cairan anti karat untuk mencegah dari berkarat Pastikan untuk alat pemotong
berjalan lurus (stabil) sebelum memulai operasi. Jangan menempatkan alat-alat
lain di meja pemboran. Hindari pakaian longgar. Perlindungan khusus untuk mata.
Cara Perawatannya
1. Pendinginan
Pendinginan pada mata bor tidak bisa disepelekan karena akan membuat umur mata bor tidak tahan lama, untuk pekerjaan yang cukup banyak mata bor juga memerlukan proses pendinginan. Setiap material memiliki jenis pendinginan yang berbeda.
Pendinginan pada mata bor tidak bisa disepelekan karena akan membuat umur mata bor tidak tahan lama, untuk pekerjaan yang cukup banyak mata bor juga memerlukan proses pendinginan. Setiap material memiliki jenis pendinginan yang berbeda.
2. Putaran Mesin (RPM). Semakin besar
diameter mata bor yang Anda gunakan maka semakin lambat putaran yang ada,
semakin kecil mata bor akan semakin membuat putaran bor semakin cepat.
3. Pengasahan (penggerindaan) Membentuk
sisi potong yang kurang baik akan menimbulkan kerusakan yang ditimbulkan
seperti merasa cepat tumpul, terasa bahannya keras, lubang yang tidak bagus,
cepat panas dan lain-lain. Periksa kembali apakah hasil asahan anda sudah tepat
agar dapat membuat mata bor Anda menjadi lebih tahan lama.
1.3 Las
1.3.1
Las Listrik
Las
Listrik
|
Mesin las listrik
merupakan sumber tenaga yang memberi jenis tenaga listrik yang diperlukan serta
tegangan yang cukup untuk terus melangsungkan suatu lengkung listrik las.
Sumber tenaga mesin las dapat diperoleh dari motor bensin atau diesel Gardu
induk Tegangan pada mesin las listrik biasanya : 110 volt 220 volt 380 volt
Antara jaringan dengan mesin las pada bengkel terdapat saklar pemutus. Mesin
las digerakkan dengan motor, cocok dipakai untuk pekerjaan lapangan atau pada
bengkel yang tidak mempunyai jaringan listrik. Busur nyala terjadi apabila
dibuat jarak tertentu antara elektroda dengan benda kerja dan kabel massa
dijepitkan ke benda kerja. las listrik termasuk suatu
proses penyambungan logam dengan menggunakan tenaga listrik sebagai sumber
panas.
Jenis
sambungan dengan las Iistrik ini adalah merupakan sambungan tetap. Ada beberapa
macam proses yang dapat digolongkan kadalam proses Ias Iistrik antara lain
yaitu :
1. Las Listrik dengan Elektroda Karbon:
Las listrik dengan elektroda karbon tunggal.
Las listrik dengan elektroda karbon ganda.
2. Las Listrik Dengan Elektroda Logam, misalnnya:
Las-listrik
dengan elektroda berselaput
Las listrik
TIG (Tungsten Inert Gas)
Las Iisrik submerged
1.3.2
Las Karbit
Las Gas yang lebih dikenal dengan istilah las
karbit sebenarnya adalah pengelasan yang dilaksanakan dengan pencampuran 2
jenis gas sebagai pembentuk nyala api dan sebagai sumber panas. Dalam proses
las gas ini gas yang digunakan adalah campuran dari oksigen dan gas lain
sebagai bahan bakar. Gas bahan bakar yang paling populer dan paling banyak
digunakan di bengkel-bengkel adalah gas asitelin. gas ini memiliki beberapa
kelebihan dibandingkan gas bahan bakar lain. Kelebihan yang dimiliki gas
asitelin adalah menghasilkan temperatur nyala api lebih tinggi dari gas bahan
bakar lainnya,baik bila dicampur dengan udara ataupun oksigen. Seperti
disebutkan,gas asitelin merupakan jenis gas yang paling banyak digunakan
sebagai bahan pencampuran dengan gas oksigen. Jika gas asitelin digunakan
sebagai gas pencampur maka seringkali proses pengelsan disebut dengan las
karbit. Gas asitelin ini sebenarnya dihasilkan dari reaksi batu kalsium karbida
dengan air. Selain dikenal dengan nama las karbit,kadang-kadang masyarakat umum
menyebutkan juga dengan nama lain yaitu las MDQ. Proses las gas umumnya dipakai
secara manual yaitu dikerjakan oleh tangan juru las atau welder. Oleh karena
itu,kualitas sambungan nantinya akan dipengaruhi oleh keterampilan dan keahlian
juru las.
Las
Karbit
|
Persamaan
reaksi Kalsium Karbida dengan air adalah
CaC2
+ 2H2O → C2H2 + Ca(OH)2
1.4 Mesin Bubut
Mesin bubut merupakan salah satu mesin proses
produksi yang dipakai untuk membentuk benda kerja yang berbentuk silindris.
Pada prosesnya benda kerja terlebih dahulu dipasang pada chuck (pencekam) yang
terpasang pada spindel mesin, kemudian spindel dan benda kerja diputar dengan
kecepatan sesuai perhitungan. Alat potong (pahat) yang dipakai untuk membentuk
benda kerja akan disayatkan pada benda kerja yang berputar. Umumnya pahat bubut
dalam keadaan diam, pada perkembangannya ada jenis mesin bubut yang berputar
alat potongnynya, sedangkan benda kerjanya diam. Dalam kecepatan putar sesuai
perhitungan, alat potong akan mudah memotong benda kerja sehingga benda kerja
mudah dibentuk sesuai yang diinginkan. Dikatakan konvensional karena untuk
membedakan dengan mesin-mesin yang dikontrol dengan komputer (Computer
Numerically Controlled) ataupun kontrol numerik (Numerical Control) dan karena
jenis mesin konvensional mutlak diperlukan keterampilan manual dari
operatornya.
Mesin bubut terbagi dalam dua kelompok berdasarkan versinya
yaitu mesin bubut konvensional dan mesin bubut CNC (control numerical computer). Mesin bubut konvensional sistem
kontrolnya secara umum masih manual, kendati pada kondisi-kondisi tertentu bisa
dikontrol secara otomatis dengan tuas otomatis. Sedangkan mesin bubut CNC
sistem kontrol sudah sangat modern. Oleh sebab itu, mesin bubut CNC lebih
akurat dalam pengerjaannya dan mudah dalam pengoperasian.
Prinsip kerja mesin bubut sebenarnya terletak pada gerakan putar pada
benda kerja. Putaran tersebut akan disesuaikan dengan sumbu putar pada benda
kerja. Mesin bubut yang digunakan untuk menyayat suatu benda
akan melakukan gerakan translasi sejajar pada bagian pahat mesin bubut. Karena
pahatan tersebut menyesuaikan sumbu putar suatu benda, maka hasil bubutan
tersebut akan berbentuk seperti ulir. Cara kerja mesin bubut ini yaitu dengan
cara mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda dan kecepatan rotasi pahatan.
Jika Anda sudah bisa mengatur kecepatan keduanya, maka Anda akan mendapatkan
macam-macam ulir yang memiliki ukuran yang berbeda-beda.
Pada prinsip kerja mesin bubut dijelaskan, mesin bubut bisa mendapatkan
uliran yang bermacam-macam dengan ukuran yang berbeda-beda berkat bagian mesin
bubut yang bernama roda gigi translasi. Roda gigi tersebut yang membentuk
ulir-ulir pada kayu atau benda. Agar mendapatkan ulir dengan ukuran yang
berbeda-beda, Anda hanya perlu menukar roda gigi translasi yang berfungsi
sebagai penghubung antara poros spindel dan poros ulir. Yang perlu Anda tahu,
ternyata jumlah gigi pada roda gigi penukar tersebut berbeda-beda, mulai dari
15 gigi sampai 127 gigi.
Mesin
Bubut
|
BAB
III
METODOLOGI
METODOLOGI
3.1 Waktu
dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari
Kamis, 12 Februari 2015. Tempat ruang perbengkelan Jurusan teknologi pertanian
universitas sriwijaya.
3.2 Alat
dan Bahan
Alat : Pena, buku, kertas dn alat tulis lainnya
Bahan : Bor tangan, bor duduk, gerinda tangan, gerinda
duduk, las listrik, las karbit dan mesin bubut.
3.3 Cara
Kerja
Cara kerja dalam praktikum ini
adalah :
1. Siapkan alat yang diperlukan.
2. Peserta menuju ke ruang perbengkelan
dengan didampingi oleh assisten yang akan menjelaskan peralatan perbengkelan.
3. Peserta praktikum memperhatikan
assisten dalam menjelaskan alat-alat perbengkelan dan bertanya.
BAB
IV
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Alat perbengkelan merupakan alat untuk membantu pekerjaan
manusia dalam bidang bengkel. Banyak sekali peralatan yang digunakan dalam
perbengkelan. Pada praktikum yang telah dilaksanakan. Kami memperoleh
pengetahuuan tentang beberapa alat yang digunakan didalam perbengkelan.
Kita sudah tidak asing lagi dengan nama bor. Bor merupakan
alat yang digunakan untuk memberi lobang pada suatu benda. Bor ini terdiri dari
bor tangan dan bor duduk. Perbedaan antara bortangan dan bor duduk adalah
tempat dan cara menggunakannya. Jika bor tangan dapat dengan leluasa kita bawa
dan pindahkan sebaliknya bor duduk dalam menggunakannya di letakan pada suatu
tempat yang kukuh dan tetap. Bor tangan biasanya memiliki kapasitas yang lebih
kecil dibandingkan dengan bor duduk. Hal ini karena jika bor tangan memiliki
kapasitas yang sangat besar dapat membahayakan operator yang menggunakannya.
Dalam hal perawatan masing-masing memiliki kebutuhan yang tidak jauh berbeda.
Selain itu dari segi bagian bor duduk memiliki ragum yang berfungsi untuk
mencengkram benda yang akan dilubangi. Bor memiliki beberapa bentuk mata bor
yang memiliki kegunaan masing-masing.
Selain bor, didalam perbengkelan juga kita dapat menggunakan
gerinda. Gerinda adalah alat yang digunakan intuk menghaluskan permukaan benda.
Selain menghaluskan gerinda juga dapat digunakan untuk memotong benda. Seperti
halnya bor, gerinda juga memiliki dua jenis, yaitu gerinda tangan dan gerinda
duduk. Pada gerinda tangn biasanya mata gerinda berdiameter lebih kecil
dibandingkan dengan gerinda duduk. Gerinda duduk memiliki kapasitas dan
kekuatan lebih besar dari pada gerinda tangan. Akan tetapi, keunggulan gerinda
tangan adalah dapat dengan leluasa dipindahkan dan digunakan dimanapun selama
masih ada sumber energinya. Gerinda memiliki mata yang berbeda untuk memotong
dan menghaluskan. Untuk menghaluskan biasanya mata gerinda lebih tebal
dibangdingkan mata gerinda potong. Dalam perawatan, kedua gerinda memiliki
parawatan yang hampir sama.
Alat yang berikutnya merupakan alat yang cukup sering
digunakan pada penyatuan benda. Las merupakan alat yang berfungsi untuk
menggabungkan dua buah besi atau logam lainnya. Las juga dapat digunakan untuk
untuk memotong besi. Las memiliki dua macam yaitu las listrik dan las karbit.
Las listrik memiliki sumber tenaga dari listrik. Las listrik ini memanfaatkan
konsleting yang kemudian menimbilkan panas yang akan melelehkan elektroda untuk
menyambungkan logam. Sedang las karbit memanfaatkan gas asitelin dan oksigen
yang akan menghasilkan reaksi yang menimbilkan panas yang tinggi. Kedua las memiliki
keunggulan sndiri-sendiri. Untuk engelasan yang jauh dari sumber listrik, tentu
las karbitlah yang lebih unggul. Terdapat teknik dalam pengelasan yang
tergantung dari bentuk logam yang akan di sambungkan.
Mesin bubut merupakan mesin yang digunakan untuk membentuk
suatu benda yang polos menjadi bentuk yang silindris. Mesin bubut biasanya
digunakan untuk membentuk kayu. Mesin bubut ini memiliki prinsip kerja pada
putaran benda yang kan dibentuk. Pada saat benda diputar benda akan dikikis
sedikit demi sedikit yang akan menghasilkan bentuk seperti yang diinginkan.
Masih banyaklagi alat-alat yang digunakan didalam
perbengkelan yang memiliki fungsi berbeda-beda. Alat-alat ini berfungsi untuk
membantu kita dalam melakukan pekerjaan perbengkelan.
BAB
V
PENUTUP
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah kami
laksanakan, kesimpulan yang kami dapatkan adalah sebagai beriut:
1.
Dalam
hal kekuatan kerja mesin bor duduk dan mesin gerinda duduk memiliki kekuatan
yang lebih besar dibandingkan dengan mesin bor tangan dan gerinda tangan.
2.
Las
karbit mengandalkan reaksi kimia dari gas asitelin dan oksigen utung
menghasilkan panas dalam pengelasan.
3.
Selain
digunakan utuk menyambung, las juga dapat digunakan untuk memotong logam.
4.
Pada
bor duduk terdapat ragum yang berfungsi untuk mencengkaram benda sehingga dapat
memudahkan penggunanya.
5.
Mesin
bubut mengandalkan putaran pada benda yang akan dibentuk dalam bekerja.
6.
Semua
alat memrlukan perawatan yang akan mengurangi resiko rusaknya alat.
5.2 Saran
Didalam praktikum sangat penting untuk mengetahui nama alat
dan kegunaannya. Sehingga kita dapat berhati-hati dalam mencoba peralatan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Laporan-1-Pengenalan-Alat-Dan-Inventarisasi-Bengkel-Pertanian. http://www.scribd.com/ doc/ 212618172/ Laporan- 1-
Pengenalan- Alat- Dan-Inventarisasi- Bengkel-Pertanian#scribd. diakses tanggal 17 feb 2015
pkl 22.20 wib.
Anonim. 2011. Laporan pengenalan alat
bengkel. https:// olovans.wordpress.com/ 2011/
03/ 11/ 12/ laporanpengenalanalat bengkel.html. diakses tanggal 17 feb
2015 pkl 22.25 wib.
Daniel,dkk,
2012, Buku Ajar MK : Perbengkelan
Pertanian, Universitas Hasanuddin : Makassar.
Daryanto. 1987 .Alat Pengikat Pada Elemen Mesin. PT Rineka Cipta : Jakarta
Lasmar Kazuna. 2012. Makalah las listrik las gas. http:// lasmarkazuna. blogspot.com
/2012 /07 /makalah-las-listrik-las-gas.html.
Diakses pada 17 februari 2015 pukul 22.00
Maran. 2007. Peralatan Bengkel Otomotif. CV Andi Ofset : Yogyakarrta.
Pernama. 2006. BAB_V_prktk_krj
_ bngku . pdf . http://file.upi.edu/ Direktori/ FPTK/ JUR._PEND._TEKNIK_MESI N/196511101992031-TATANG_ PERMANA, BAB_V_prktk_krj _
bngku . pdf. diakses pada 17 Februari 2015 pkl 20.20.
Udai. 2012. Mesin Bubut. http://udai08.blogspot.com/2012/03/mesin-bubut.html.
Diakses pada 17 februari 2015 pukul 22.15
Yudika. 2013. Las Karbit. http://maujanyudika.blogspot.com/2013/05/las-karbit.html.
Diakses pada 17 februari 2015 pukul 22.10
Artikel bagus, Pernahkah Anda mendengar LFDS (Le_Meridian Funding Service, Email: lfdsloans@outlook.com --WhatsApp Contact: +1-9893943740--lfdsloans@lemeridianfds.com) adalah ketika layanan pendanaan AS / Inggris mereka memberi saya pinjaman $ 95.000,00 untuk memulai bisnis saya dan saya telah membayar mereka setiap tahun selama dua tahun sekarang dan saya masih memiliki 2 tahun lagi walaupun saya senang bekerja dengan mereka karena mereka adalah Pemberi Pinjaman asli yang dapat memberi Anda segala jenis pinjaman.
BalasHapus