Kamis, 02 Juli 2015

laporan praktikum



LAPORAN PRAKTIKUM PERBENGKELAN PERTANIAN
PENGENALAN ALAT PERBENGKELAN


Oleh :
KELOMPOK 1

Agung Riski Widodo                           (05021281320009)
Desi Wijayanti                                      (05021281320007)
Khairunnisyah                                     (05021381320026)
Nurhashifah Agriani                           (05021181320012)
Peli Dorry                                             (05021181320008)
Satria Aditama                                     (05021281320022)
Yanti Marlia                                       (05021181320034)





PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2015
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dewasa ini kebutuhan manusia atas bahan pangan semakin meningkat berbanding lurus dengan pertumbuhan penduduk dunia yang semakin banyak. Alat-alat konvensional dalam bidang pertanian kurang dapat memadai untuk selalu meningkatkan produksi bahan pangan tersebut. Maka dibutuhkanlah teknologi yang lebih maju dan modern. Dalam perancangan alat atau mesin yang lebih modern dibutuhkan lah tempat  serta alat yang layak dan tepat untuk merancang hingga membuat alat seutuhnya. Oleh sebab itu maka pengenalan tentang perbengkelan dalam bidang pertanian menjadi cukup penting. Disanalah dapat dipelajari tentang seluruh jenis dan fungsi alat serta mesin penunjang perbengkelan pertanian.
setiap alat dan mesin memiliki karakteristik berbeda serta dapat mengancam keselamatan pengguna atau operator selama pengerjaan. Dengan mengetahui jenis dan fungsi alat serta mesin dapat mengurangi resiko kecelakaan. Di dunia industry modern biasanya dibuat sistem keselamatan kerja dengan membuat aturan-aturan atau tata cara pengoperasian alat serta mesin perbengkelan. Dengan begitu sangat pentingnya cara pengoperasian dan sistem keselamatan kerja maka dilaksanakanlah praktikum “Pengenalan Bengkel dan Keselamatan Kerja”. Perkakas bengkel hampir selalu tersedia pada setiap satuan kehidupan. Bahkan di rumah tangga biasapun kebanyakan akan ditemukan peralatan  bengkel minimal, yang digunakan untuk perawatan dan perbaikan barang- barang keperluan rumah tangga. Juga di kantor-kantor, banyak pekerjaan  perawatan kecil yang lebih efisien jika dilakukan sendiri oleh karyawan kantor tersebut. Pekerjaan perbengkelan selalu dibutuhkan oleh setiap unit kehidupan.
Pada usaha tani dengan skala yang lebih besar, pentingnya bengkel semakin nyata. Alat dimiliki suatu perusahaan pertanian adalah untuk dapat digunakan dengan semestinya, sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Jika alat mengalami kerusakan maka jadwal kerja akan terganggu, yang pada giliran selanjutnya akan merugikan secara ekonomi.
Dalam bengkel manapun perlu pengelompokan alat perbengkelan untuk mempermudah pada saat akan digunakan sehingga perlu didata dan dikelompokan sesuai dengan fungsi sehingga tidak mempersulit pekerja pada saat akan digunakan dan juga akan mengefisienkan waktu kerja.     Berdasarkan pertimbangan diatas maka dilakukanlah praktikum Pengenalan Alat dan Investarisasi Bengkel pertanian .agar dapat mengetahui alat-alat perbengkelan serta bagaimana keselamatan kerja dalam bengkel.
Pada suatu perusahaan yang banyak menggunakan mesin, adanya bengkel adalah hal yang penting. Mesin-mesin perlu di rawat secara berkala, sehingga membutuhkan perkakas perawatan. Mesin-mesin juga mengalami kerusakan dalam pemakaiannya, sehingga diperlukan perbaikan. Jika mesin tidak dirawat dengan semestinya, maka umur pemakaian akan berkurang.
1.2 Tujuan
Tujuan dilaksanakan praktikum kali ini adalah untuk memperkenalkan kepada mahasiswa macam-macam alat yang digunakan dalam kegiatan perbengkelan pertanian.


 BAB 11
TINJAUAN PUSTAKA
 
Pengertian bengkel secara umum tempat (bangunan atau ruangan) untuk perawatan / pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alat dan mesin (alsin), tempat pembuatan bagian mesin dan perakitan alsin. Sedangkan Bengkel pertanian merupakan tempat untuk melakukan pembuatan, perbaikan, penyimpanan dan perawatan berbagai alat mesin pertanian. Di dalam bengkel harus terdapat alat-alat dan bahan-bahan yang menunjang kegiatan-kegiatan yang dilakukan di bengkel tersebut. Dan setiap pihak yang bersangkutan dengan kegiatan ini harus memahami masalah keselamatan dan kesehatan kerja. (Indaru, 2004)
Bengkel adalah tempat di mana seorang mekanik melakukan pekerjaan melayani jasa perbaikan dan perawatan mesin-mesin mekanik lainnya. Pengertian bengkel secara umum tempat (bangunan atau ruangan) untuk perawatan / pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alat dan mesin (alsin), tempat pembuatan bagian mesin dan perakitan alsin. Sedangkan Bengkel pertanian merupakan tempat untuk melakukan pembuatan, perbaikan, penyimpanan dan perawatan berbagai alat mesin pertanian. (Meli, 2000)
Pada suatu usaha tani, seberapapun ukuran usaha taninya, pastilah digunakan alsin pertanian. Untuk usaha tani yang paling sederhana misalnya, dengan alat yang dipakai adalah cangkul dan sabit, setidaknya akan diperlukan perkakas pengasah semisal batu gerinda atau kikir. Untuk usaha tani yang ukurannya lebih besar, dengan alsin yang lebih beragam dan lebih rumit, tentulah diperlukan perkakas yang lebih banyak. Jika alsin yang dimiliki perusahaan tidak terlalu banyak, biasanya lebih efisien dan ekonomis untuk menggantungkan perbaikan pada perusahaan bengkel komersial. Namun jika pemilikan alsin jumlahnya banyak, biasanya pemilikan bengkel  sendiri  lebih  efisien dan ekonomis (Depo, 2010).
Menurut Mizan (2004),  bengkel memiliki 2 pengertian, yaitu secara luas dan secara sempit. Dalam artian luas bengkel pertanian memiliki fungsi :
a.       Sebagai tempat untuk mengembangkan daya cipta manusia sehingga dapat terwujud hasil karya yang berguna bagi kehidupan manusia. Dalam kegiatan ini dapat berupa tindakan perancangan atau modifikasi dari suatu hasil rancangan berupa alsintan yang disesuaikan dengan kondisi setempat .
b.      Sebagai tempat untuk pengujian alsintan yang akan diterapkan di suatu daerah.
c.       Sebagai tempat pendidikan dan latihan bagi operator, teknisi, masinis dalam bidang pertanian.

Menurut Koneng (1987), berdasarkan fungsinya bengkel dibagi kedalam:
1.      Bengkel Kecil dan Sederhana (Small Scale)
      Jenis bengkel ini biasanya hanya digunakan untuk melakukan  perawatan pada mesin   pertanian dan peralatan yang sederhana.
     2.  Bengkel Menengah (Medium Scale)
      Jenis bengkel ini, selain sebagai tempat perawatan mesin dan alat,  biasanya digunakan untuk lapangan atau  field-workshop yaitu sebagai  pusat perawatan bagi distributor alat mesin pertanian untuk mendukung  pelayanan penjualan.
3.      Bengkel Ukuran Besar (Large Scale)
Jenis bengkel ini bersifat tetap atau permanen yaitu memiliki fasilitas-fasilitas seperti yang ada pada pabrik produksi skala besar. Fungsi dari  bengkel ini sebagai base-workshop dengan ukuran yang lebih besar daripada bengkel medium scale, untuk menangani pekerjaan bongkaran atau bongkar pasang, memperbaiki dan mengganti suku cadang, untuk membuat beberapa bagian mesin dan alat pertanian yang rusak.
Perbengkelan pertanian sangat membutuhkan pengelompokan alat kerja, hal ini dilakukukan untuk mendukung semua proses kegiatan secara optimum. Pengelompokan alat didasarkan pada fungsi dari alat tersebut sehingga para pekerja bengkel tidak menggunakan alat diluar fungsi dari alat yang digunakan (Daniel, dkk, 2012).
Didalam begkel kita pasti menggunakan peralatan untuk membantu pekerjaan kita. Berikut ini adalah peralatan perbengkelan yang biasa ada didalam ruang perbengkelan.

1.1  Mesin Gerinda
Mesin gerinda merupakan proses menghaluskan permukaan yang digunakan padatahap finishing dengan daerah toleransi yang sangat kecil sehingga mesin ini harus memiliki konstruksi yang sangat kokoh. Mesin ini biasanya digunakan untuk menghalus kan dan juga dapat memotong. Jenis- Jenis  Gerinda sendiri ada dua macam yaitu sebagai berikut.

1.1.1        Gerinda Tangan
Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa logam yang keras seperti besi dan stainless steel. Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain.
Mesin Gerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar 11000 - 15000 rpm. Dengan kecepatan tersebut batu grinda, yang merupakan komposisi aluminium oksida dengan kekasaran serta kekerasan yang sesuai, dapat menggerus permukaan logam sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Dengan kecepatan tersebut juga, mesin gerinda juga dapat digunakan untuk memotong benda logam dengan menggunakan batu grinda yang dikhususkan untuk memotong. Untuk mengetahui komposisi kandungan batu gerinda yang sesuai untuk benda kerjanya dapat dilihat pada artikel spesifikasi batu gerinda.
Pada umumnya mesin gerinda tangan digunakan untuk menggerinda atau memotong logam, tetapi dengan menggunakan batu atau mata yang sesuai kita juga dapat menggunakan mesin gerinda pada benda kerja lain seperti kayu, beton, keramik, genteng, bata, batu alam, kaca, dan lain-lain. Tetapi sebelum menggunakan mesin gerinda tangan untuk benda kerja yang bukan logam, perlu juga dipastikan agar kita menggunakannya secara benar, karena penggunaan mesin gerinda tangan untuk benda kerja bukan logam umumnya memiliki resiko yang lebih besar. Untuk itu kita perlu menggunakan peralatan keselamatan kerja seperti pelindung mata, pelindung hidung (masker), sarung tangan, dan juga perlu menggunakan handle tangan yang biasanya disediakan oleh mesin gerinda. Tidak semua mesin gerinda tangan menyediakan handle tangan, karena mesin yang tidak menyediakan handle tangan biasanya tidak disarankan untuk digunakan pada benda kerja non-logam.

1.1.2        Gerinda Duduk
Fungsi utama gerinda duduk adalah untuk mengasah mata bor, tetapi dapat juga digunakan untuk mengasah pisau lainnya, seperti mengasah pisau dapur, golok, kampak, arit, mata bajak, dan perkakas pisau lainnya. Selain untuk mengasah, gerinda duduk dapat juga untuk membentuk atau membuat perkakas baru, seperti membuat pisau khusus untuk meraut bambu, membuat sukucadang mesin jahit, membuat obeng, atau alat bantu lainnya untuk reparasi turbin dan mesin lainnya.
Bagian badan mesin yang biasanya terbuat dari besi tuang yang memiliki sifat sehagai peredam getaran yang baik. fungsinya adalah untuk menopang meja kerja dan menopang kepala rumah spindel.
Bagian poros spindel merupakan bagian yang kritis karena harus berputar dengan kecepatan tinggi juga dibebani gaya pemotongan pada batu gerindanya dalam berbagal arah. Bagian meja juga merupakan bagian yang dapat mempengaruhi basil kerja proses gerinda karena diatas meja inilah Benda kerja dilelakkan melalui suatu ragum ataupun magnetic chuck yang dikencanukan pada meja ini.

1.2  Mesin Bor
Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan pelubangan). Sedangkan Pengeboran adalah operasi menghasilkan lubang berbentuk bulat dalam lembaran-kerja dengan menggunakan pemotong berputar yang disebut BOR. 
Mesin bor mempunyai fungsi sebagai berikut:
1.      Pembuatan Lubang Mengumpan mata bor pada suatu benda kerja untuk membuat lubang.
2.      Pembesaran Lubang. Mengumpan mata bor pada benda kerja yang telah memiliki lubang sebelumnya guna untuk memperbesar diameter lubang pada benda kerja.

Gambar Pembesaran Lubang
            Bor memilikki dua jenis yaitu sebagai berikut.
1.2.1        Mesin bor duduk
Perkakas bor duduk merupakan salah satu perkakas terpenting dalam perbengkelan yang berfungsi untuk membuat lubang. Peran utama dari perkakas bor ini adalah menggenggam mata bor, memutarnya, mengikis dengan puntiran dari mata bor untuk menghasilkan lubang pada benda kerja. Perkakas ini ada banyak jenisnya mulai dari bor tangan, bor duduk, dan bor radial, bor dengan spindel lebih dari satu mulple spindle head machines, dll.
Prinsip kerja alat atau perkakas bor duduk ini adalah memutar mata bor yang memiliki alur puntir (twist) yang digenggam oleh cak (Chuck) yang terpasang pada poros spindel yang dapat digerakkan naik atau turun untuk mengupankan mata bor ke bahan yang akan dibuat lubang. Dengan menggunakan daya motor listrik dan ditransmisikan dengan menggunakan hubungan puli dan sabuk, maka daya dapat diteruskan kecak yang menggengam mata bor. Mata bor yang berputar dan ditekan ke bawah dengan menggunakan tuas tekannya, maka bahan atau objek yang berada di bawah mata bor terlubangi.
Untuk memenuhi prinsip kerja di atas, perkakas bor duduk ini membutuhkan
persyaratan agar dapat dioperasikan secara maksimal , yakni : Perkakas bor duduk ini harus dipasang pada rangka atau meja kerja untuk mendudukkannya, sehingga memiliki posisi yang sesuai dengan kondisi tubuh operatornya untuk memperoleh prestasi kerja secara optimal. Perkakas bor demikian dikenal pula sebagai tipe tekan, karena kerja pengumpanan putaran mata bor ke permukaan benda kerja dilakukan dengan menggunakan tuas penekan yang diatur intensitas penekanannya berdasarkan perasaan operatornya. Kunci pengencang merupakan alat untuk mengencangkan atau mengendorkan genggaman mata bor pada cak (chuck) nya.
Kelengkapan standar dari perkakas bor duduk ini antara lain :
1.      Meja (table) untuk mendudukkan perkakas bor sehingga memudah-kan
pengoperasiannya.
2.      Kunci pengencang dan pengendor cak (chuck) atau penjepit mata bor
yang terpasang pada spindle
3.      Ragum, sebagai alat pencepit atau pemegang benda kerja agar tidak ikut
berputar

Gambar 1 ; Mesin Bor Duduk
1.3  Mesin bor tangan


Gambar 2 ; Mesin Bor Pistol

            Mesin bor tangan adalah mesin bor yang pengoperasiannya dengan menggunakan tangan dan bentuknya mirip pistol. Mesin bor tangan biasanya digunakan untuk melubangi kayu, tembokmaupun pelat logam. Khusus Mesin bor ini selain digunakan untuk membuat lubang juga bisa digunakan untuk mengencangkan baut maupun melepas baut karena dilengkapi 2 putaran yaitu kanan dan kiri. Mesin bor ini tersedia dalam berbagai ukuran, bentuk, kapasitas dan juga fungsinya masing-masing.
1.      Mata bor adalah alat yang paling ideal untuk membuat lubang yang rapih dan presisi. Bisa digunakan pada bahan kayu, plastik ataupun logam. Banyak jenis dan ukuran lubang yang bisa dibuat dengan menggunakan bor, akan tetapi dengan mempertimbangkan ukuran lubang dan jenis bahan kita perlu menggunakan mata bor yang tepat.  Jenis mata bor :
a.       Twist Bits
Jenis mata bor yang paling banyak digunakan dan cukup universal fungsinya. Bisa digunakan menggunakan mesin bor tangan atau mesin bor duduk baik secara horisontal maupun vertikal. Mata bor ini bisa untuk membuat lubang pada bahan kayu, plastik atau logam. Biasanya tersedia dalam ukuran 4 - 12 mm. Lebih baik buat sebuah titik pusat menggunakan paku atau sekrup untuk arahan mata bor ini ketika anda menggunakan mesin bor tangan.

Gambar Twist Bist
b.      Masonry Bits
Dirancang untuk membuat lubang pada tembok, beton atau batu. Digunakan dengan mesin bor pada setelan martil (gerakan bir bergetar seperti ketukan martil) dan pada ujung mata bor terdapat logam keras sebagai pemotong. Biasanya tersedia dalam 4-15mm dan mata bor lebih panjang daripada twist bits (300 - 400mm).
Gambar Masonry Bits
c.       Spur Bits
Dikenal sebagai mata bor kayu dengan ujung mata bor runcing pada bagian tengahnya dan pisau pengiris pada bagian kelilingnya. Ujung runcing di tengah berfungsi untuk menjaga agar mata bor tetap lurus sehingga lubang yang dihasilkan presisi dan dengan yang sama. Ukuran yang tersedia sekitar 6-15mm.

Gambar Spur Bits
d.      Countesink Bits
Mata bor ini bersudut 90° pada ujungnya dan berfungsi untuk membuat lubang 45° terhadap permukaan kayu. Biasanya dipakai pada saat membuat lubang untuk kepala sekrup agar permukaan sama rata dengan kayu. Mata bor ini bisa berdiri sendiri dan ada juga yang terpasang langsung dengan mata bor utama untuk membuat lubang sekrup.
Gambar Countesink Bits
e.       Foster Bit
Yaitu mata bor yang berfungsi untuk membuat lubang engsel sendok. Paling baik apabila dioperasikan dengan mesin bor duduk yang lebih stabil. Karena apabila menggunakan mesin bor tangan akan sulit untuk mengendalikan kestabilan posisi mata bor dan lubang yang dihasilkan kurang berkualitas. Diameter yang tersedia mengikuti standar diameter engsel sendok, dari 15, atau 35 mm.

Gambar mata bor foster bit

f.       Hole Saw Bits

Lebih tepat mungkin kita sebut gergaji lubang karena bentuk mata bornya yang seperti gergaji dengan diameter yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Berdiameter antara 25 - 60mm.
Berdasarkan pekerjaan yang dilakukan, maka mesin bor dapat berfungsi untuk membuat lobang silindris dan bertingkat, membesarkan lobang, memcemper lobang dan mengetap. Pekerjaan yang banyak menuntut ketelitian yang tinggi pada pengeboran adalah pada saat menempatkan mata bor pada posisi yang tepat di titik senter.
Kecepatan potong ditentukan dalam satuan panjang yang dihitung berdasarkan putaran mesin per menit. Atau secara defenitif dapat dikatakan bahwa kecepatan potong adalah panjangnya bram yang terpotong per satuan waktu.
Setiap jenis logam mempunyai harga kecepatan potong tertentu dan berbeda-beda. Dalam pengeboran putaran mesin perlu disesuaikan dengan kecepatan potong logam. Bila kecepatan potongnya tidak tepat, mata bor cepat panas dan akibatnya mata bor cepat tumpul atau bisa patah.
Kecepatan potong ditentukan oleh:
1.      Jenis bahan yang akan dibor.
2.      Jenis bahan mata bor.
3.      Kualitas lobang yang diinginkan.
4.      Efesiensi pendinginan.
5.      Cara/teknik pengeboran.
6.      Kapasitas mesin bor
Sebuah mesin dalam menjaga performa kinerjanya juga membutuhkan perawatan yang intensif pada setiap komponen mesinnya. Hal ini juga diperlukan untuk mesin bor. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan yaitu pelumasan secara rutin untuk menghilangkan panas dan gesekan. Mesin harus dibersihkan setelah digunakan. Chips harus dibersihkan menggunakan kuas. T-slots, grooves, spindles sleeves, belts, and pulley harus dibersihkan. Mesin diolesi dengan cairan anti karat untuk mencegah dari berkarat Pastikan untuk alat pemotong berjalan lurus (stabil) sebelum memulai operasi. Jangan menempatkan alat-alat lain di meja pemboran. Hindari pakaian longgar. Perlindungan khusus untuk mata.
Cara Perawatannya
1.      Pendinginan
Pendinginan pada mata bor tidak bisa disepelekan karena akan membuat umur mata bor tidak tahan lama, untuk pekerjaan yang cukup banyak mata bor juga memerlukan proses pendinginan. Setiap material memiliki jenis pendinginan yang berbeda.
2.      Putaran Mesin (RPM). Semakin besar diameter mata bor yang Anda gunakan maka semakin lambat putaran yang ada, semakin kecil mata bor akan semakin membuat putaran bor semakin cepat.
3.      Pengasahan (penggerindaan) Membentuk sisi potong yang kurang baik akan menimbulkan kerusakan yang ditimbulkan seperti merasa cepat tumpul, terasa bahannya keras, lubang yang tidak bagus, cepat panas dan lain-lain. Periksa kembali apakah hasil asahan anda sudah tepat agar dapat membuat mata bor Anda menjadi lebih tahan lama.

1.3  Las
1.3.1        Las Listrik
Las Listrik
Las Listrik adalah suatu proses penyambungan logam dimana logam menjadi satu akibat panas dengan atau tanpa tekanan, atau dapat didefinisikan sebagai akibat dari metalurgi yang ditimbulkan oleh gaya tarik menarik antara atom. Sebelum atom-atom tersebut membentuk ikatan, permukaan yang akan menjadi satu perlu bebas dari gas yang terserap atau oksida-oksida.
Mesin las listrik merupakan sumber tenaga yang memberi jenis tenaga listrik yang diperlukan serta tegangan yang cukup untuk terus melangsungkan suatu lengkung listrik las. Sumber tenaga mesin las dapat diperoleh dari motor bensin atau diesel Gardu induk Tegangan pada mesin las listrik biasanya : 110 volt 220 volt 380 volt Antara jaringan dengan mesin las pada bengkel terdapat saklar pemutus. Mesin las digerakkan dengan motor, cocok dipakai untuk pekerjaan lapangan atau pada bengkel yang tidak mempunyai jaringan listrik. Busur nyala terjadi apabila dibuat jarak tertentu antara elektroda dengan benda kerja dan kabel massa dijepitkan ke benda kerja. las listrik termasuk suatu proses penyambungan logam dengan menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panas.
Jenis sambungan dengan las Iistrik ini adalah merupakan sambungan tetap. Ada beberapa macam proses yang dapat digolongkan kadalam proses Ias Iistrik antara lain yaitu :
1.      Las Listrik dengan Elektroda Karbon:
Las listrik dengan elektroda karbon tunggal.
Las listrik dengan elektroda karbon ganda.
2.      Las Listrik Dengan Elektroda Logam, misalnnya:
Las-listrik dengan elektroda berselaput
Las listrik TIG (Tungsten Inert Gas)
Las Iisrik submerged

1.3.2        Las Karbit
 Las Gas yang lebih dikenal dengan istilah las karbit sebenarnya adalah pengelasan yang dilaksanakan dengan pencampuran 2 jenis gas sebagai pembentuk nyala api dan sebagai sumber panas. Dalam proses las gas ini gas yang digunakan adalah campuran dari oksigen dan gas lain sebagai bahan bakar. Gas bahan bakar yang paling populer dan paling banyak digunakan di bengkel-bengkel adalah gas asitelin. gas ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan gas bahan bakar lain. Kelebihan yang dimiliki gas asitelin adalah menghasilkan temperatur nyala api lebih tinggi dari gas bahan bakar lainnya,baik bila dicampur dengan udara ataupun oksigen. Seperti disebutkan,gas asitelin merupakan jenis gas yang paling banyak digunakan sebagai bahan pencampuran dengan gas oksigen. Jika gas asitelin digunakan sebagai gas pencampur maka seringkali proses pengelsan disebut dengan las karbit. Gas asitelin ini sebenarnya dihasilkan dari reaksi batu kalsium karbida dengan air. Selain dikenal dengan nama las karbit,kadang-kadang masyarakat umum menyebutkan juga dengan nama lain yaitu las MDQ. Proses las gas umumnya dipakai secara manual yaitu dikerjakan oleh tangan juru las atau welder. Oleh karena itu,kualitas sambungan nantinya akan dipengaruhi oleh keterampilan dan keahlian juru las.
Las Karbit
Selain dikenal dengan nama las karbit, masyarakat umum menyebut kan juga dengan nama lain yaitu las MDQ. Penyebutan nama MDQ ini sesungguhnya mengacu pada satu merk batu karbit. Jadi nama las karbit atau las asetilen atau las MDQ sebenarnya adalah satu nama proses las yan sama. Biasanya untuk model las yang di gunakan oleh Bengkel Las adalah merangkai besi lebih kuat dan terjamin bila menggunakan las jenis listrik. Tapi sebelum perkembangan las listrik menjamur, dahulu ada sejenis las yang menggunakan gas sebagai bahan bakar. Atau istilah yang lebih keren adalah las MDQ. Ada juga yang menyebut las Karbit atau kalsium karbida adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CaC2. Karbit digunakan dalam proses las karbit.
Persamaan reaksi Kalsium Karbida dengan air adalah
CaC2 + 2H2O → C2H2 + Ca(OH)2

1.4  Mesin Bubut
Mesin bubut merupakan salah satu mesin proses produksi yang dipakai untuk membentuk benda kerja yang berbentuk silindris. Pada prosesnya benda kerja terlebih dahulu dipasang pada chuck (pencekam) yang terpasang pada spindel mesin, kemudian spindel dan benda kerja diputar dengan kecepatan sesuai perhitungan. Alat potong (pahat) yang dipakai untuk membentuk benda kerja akan disayatkan pada benda kerja yang berputar. Umumnya pahat bubut dalam keadaan diam, pada perkembangannya ada jenis mesin bubut yang berputar alat potongnynya, sedangkan benda kerjanya diam. Dalam kecepatan putar sesuai perhitungan, alat potong akan mudah memotong benda kerja sehingga benda kerja mudah dibentuk sesuai yang diinginkan. Dikatakan konvensional karena untuk membedakan dengan mesin-mesin yang dikontrol dengan komputer (Computer Numerically Controlled) ataupun kontrol numerik (Numerical Control) dan karena jenis mesin konvensional mutlak diperlukan keterampilan manual dari operatornya.
Mesin bubut terbagi dalam dua kelompok berdasarkan versinya yaitu mesin bubut konvensional dan mesin bubut CNC (control numerical computer). Mesin bubut konvensional sistem kontrolnya secara umum masih manual, kendati pada kondisi-kondisi tertentu bisa dikontrol secara otomatis dengan tuas otomatis. Sedangkan mesin bubut CNC sistem kontrol sudah sangat modern. Oleh sebab itu, mesin bubut CNC lebih akurat dalam pengerjaannya dan mudah dalam pengoperasian.
Prinsip kerja mesin bubut sebenarnya terletak pada gerakan putar pada benda kerja. Putaran tersebut akan disesuaikan dengan sumbu putar pada benda kerja. Mesin bubut yang digunakan untuk menyayat suatu benda akan melakukan gerakan translasi sejajar pada bagian pahat mesin bubut. Karena pahatan tersebut menyesuaikan sumbu putar suatu benda, maka hasil bubutan tersebut akan berbentuk seperti ulir. Cara kerja mesin bubut ini yaitu dengan cara mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda dan kecepatan rotasi pahatan. Jika Anda sudah bisa mengatur kecepatan keduanya, maka Anda akan mendapatkan macam-macam ulir yang memiliki ukuran yang berbeda-beda.
Pada prinsip kerja mesin bubut dijelaskan, mesin bubut bisa mendapatkan uliran yang bermacam-macam dengan ukuran yang berbeda-beda berkat bagian mesin bubut yang bernama roda gigi translasi. Roda gigi tersebut yang membentuk ulir-ulir pada kayu atau benda. Agar mendapatkan ulir dengan ukuran yang berbeda-beda, Anda hanya perlu menukar roda gigi translasi yang berfungsi sebagai penghubung antara poros spindel dan poros ulir. Yang perlu Anda tahu, ternyata jumlah gigi pada roda gigi penukar tersebut berbeda-beda, mulai dari 15 gigi sampai 127 gigi.
  
Mesin Bubut
 


BAB III
METODOLOGI


3.1  Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, 12 Februari 2015. Tempat ruang perbengkelan Jurusan teknologi pertanian universitas sriwijaya.

3.2  Alat dan Bahan
Alat : Pena, buku, kertas dn alat tulis lainnya
Bahan : Bor tangan, bor duduk, gerinda tangan, gerinda duduk, las listrik, las karbit dan mesin bubut.

3.3  Cara Kerja
Cara kerja dalam praktikum ini adalah :
1.      Siapkan alat yang diperlukan.
2.      Peserta menuju ke ruang perbengkelan dengan didampingi oleh assisten yang akan menjelaskan peralatan perbengkelan.
3.      Peserta praktikum memperhatikan assisten dalam menjelaskan alat-alat perbengkelan dan bertanya.


BAB IV
PEMBAHASAN

Alat perbengkelan merupakan alat untuk membantu pekerjaan manusia dalam bidang bengkel. Banyak sekali peralatan yang digunakan dalam perbengkelan. Pada praktikum yang telah dilaksanakan. Kami memperoleh pengetahuuan tentang beberapa alat yang digunakan didalam perbengkelan.
Kita sudah tidak asing lagi dengan nama bor. Bor merupakan alat yang digunakan untuk memberi lobang pada suatu benda. Bor ini terdiri dari bor tangan dan bor duduk. Perbedaan antara bortangan dan bor duduk adalah tempat dan cara menggunakannya. Jika bor tangan dapat dengan leluasa kita bawa dan pindahkan sebaliknya bor duduk dalam menggunakannya di letakan pada suatu tempat yang kukuh dan tetap. Bor tangan biasanya memiliki kapasitas yang lebih kecil dibandingkan dengan bor duduk. Hal ini karena jika bor tangan memiliki kapasitas yang sangat besar dapat membahayakan operator yang menggunakannya. Dalam hal perawatan masing-masing memiliki kebutuhan yang tidak jauh berbeda. Selain itu dari segi bagian bor duduk memiliki ragum yang berfungsi untuk mencengkram benda yang akan dilubangi. Bor memiliki beberapa bentuk mata bor yang memiliki kegunaan masing-masing.
Selain bor, didalam perbengkelan juga kita dapat menggunakan gerinda. Gerinda adalah alat yang digunakan intuk menghaluskan permukaan benda. Selain menghaluskan gerinda juga dapat digunakan untuk memotong benda. Seperti halnya bor, gerinda juga memiliki dua jenis, yaitu gerinda tangan dan gerinda duduk. Pada gerinda tangn biasanya mata gerinda berdiameter lebih kecil dibandingkan dengan gerinda duduk. Gerinda duduk memiliki kapasitas dan kekuatan lebih besar dari pada gerinda tangan. Akan tetapi, keunggulan gerinda tangan adalah dapat dengan leluasa dipindahkan dan digunakan dimanapun selama masih ada sumber energinya. Gerinda memiliki mata yang berbeda untuk memotong dan menghaluskan. Untuk menghaluskan biasanya mata gerinda lebih tebal dibangdingkan mata gerinda potong. Dalam perawatan, kedua gerinda memiliki parawatan yang hampir sama.
Alat yang berikutnya merupakan alat yang cukup sering digunakan pada penyatuan benda. Las merupakan alat yang berfungsi untuk menggabungkan dua buah besi atau logam lainnya. Las juga dapat digunakan untuk untuk memotong besi. Las memiliki dua macam yaitu las listrik dan las karbit. Las listrik memiliki sumber tenaga dari listrik. Las listrik ini memanfaatkan konsleting yang kemudian menimbilkan panas yang akan melelehkan elektroda untuk menyambungkan logam. Sedang las karbit memanfaatkan gas asitelin dan oksigen yang akan menghasilkan reaksi yang menimbilkan panas yang tinggi. Kedua las memiliki keunggulan sndiri-sendiri. Untuk engelasan yang jauh dari sumber listrik, tentu las karbitlah yang lebih unggul. Terdapat teknik dalam pengelasan yang tergantung dari bentuk logam yang akan di sambungkan.
Mesin bubut merupakan mesin yang digunakan untuk membentuk suatu benda yang polos menjadi bentuk yang silindris. Mesin bubut biasanya digunakan untuk membentuk kayu. Mesin bubut ini memiliki prinsip kerja pada putaran benda yang kan dibentuk. Pada saat benda diputar benda akan dikikis sedikit demi sedikit yang akan menghasilkan bentuk seperti yang diinginkan.
Masih banyaklagi alat-alat yang digunakan didalam perbengkelan yang memiliki fungsi berbeda-beda. Alat-alat ini berfungsi untuk membantu kita dalam melakukan pekerjaan perbengkelan.


BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
            Dari praktikum yang telah kami laksanakan, kesimpulan yang kami dapatkan adalah sebagai beriut:
1.      Dalam hal kekuatan kerja mesin bor duduk dan mesin gerinda duduk memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan dengan mesin bor tangan dan gerinda tangan.
2.      Las karbit mengandalkan reaksi kimia dari gas asitelin dan oksigen utung menghasilkan panas dalam pengelasan.
3.      Selain digunakan utuk menyambung, las juga dapat digunakan untuk memotong logam.
4.      Pada bor duduk terdapat ragum yang berfungsi untuk mencengkaram benda sehingga dapat memudahkan penggunanya.
5.      Mesin bubut mengandalkan putaran pada benda yang akan dibentuk dalam bekerja.
6.      Semua alat memrlukan perawatan yang akan mengurangi resiko rusaknya alat.

5.2 Saran
            Didalam praktikum sangat penting untuk mengetahui nama alat dan kegunaannya. Sehingga kita dapat berhati-hati dalam mencoba peralatan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Laporan-1-Pengenalan-Alat-Dan-Inventarisasi-Bengkel-Pertanian. http://www.scribd.com/ doc/ 212618172/ Laporan- 1- Pengenalan- Alat- Dan-Inventarisasi- Bengkel-Pertanian#scribd. diakses tanggal 17 feb 2015 pkl 22.20 wib.

Anonim. 2011. Laporan pengenalan alat bengkel. https:// olovans.wordpress.com/ 2011/ 03/ 11/ 12/ laporanpengenalanalat bengkel.html. diakses tanggal 17 feb 2015 pkl 22.25 wib.

Daniel,dkk, 2012, Buku Ajar MK : Perbengkelan Pertanian, Universitas Hasanuddin : Makassar.

Daryanto. 1987 .Alat Pengikat Pada Elemen Mesin. PT Rineka Cipta : Jakarta

Lasmar Kazuna. 2012. Makalah las listrik las gas. http:// lasmarkazuna. blogspot.com /2012 /07 /makalah-las-listrik-las-gas.html. Diakses pada 17 februari 2015 pukul 22.00

Maran. 2007. Peralatan Bengkel Otomotif. CV Andi Ofset : Yogyakarrta.

Pernama. 2006. BAB_V_prktk_krj _ bngku . pdf . http://file.upi.edu/ Direktori/ FPTK/ JUR._PEND._TEKNIK_MESI N/196511101992031-TATANG_ PERMANA, BAB_V_prktk_krj _ bngku . pdf. diakses pada 17 Februari 2015 pkl 20.20.

Udai. 2012. Mesin Bubut. http://udai08.blogspot.com/2012/03/mesin-bubut.html. Diakses pada 17 februari 2015 pukul 22.15

Yudika. 2013. Las Karbit. http://maujanyudika.blogspot.com/2013/05/las-karbit.html. Diakses pada 17 februari 2015 pukul 22.10

1 komentar:

  1. Artikel bagus, Pernahkah Anda mendengar LFDS (Le_Meridian Funding Service, Email: lfdsloans@outlook.com --WhatsApp Contact: +1-9893943740--lfdsloans@lemeridianfds.com) adalah ketika layanan pendanaan AS / Inggris mereka memberi saya pinjaman $ 95.000,00 untuk memulai bisnis saya dan saya telah membayar mereka setiap tahun selama dua tahun sekarang dan saya masih memiliki 2 tahun lagi walaupun saya senang bekerja dengan mereka karena mereka adalah Pemberi Pinjaman asli yang dapat memberi Anda segala jenis pinjaman.

    BalasHapus